Friday, April 21, 2017

" Hidupi hidup dengan cinta agar jiwa sebening kaca dan selembut kapas ketika pulang kerumah keabadian "

Adi Subhan


" Berbakti dan bahagiakanlah kedua orang tuamu karena bahagia yang kau toreh dihatinya kelak akan menjadi tangan tangan malaikat pembantu hidupmu" 

Adi Subhan
"puncak piramid dari segala pengetahuan adalah kehadiran"

Adi Subhan

Yang Datang Selalu Lebih Baik dari Yang Pergi



Durdle Door Beach, England 2017
  


Dalam fitrahnya semesta ini adalah dinamis, selalu bergerak dan berubah mulai dari partikel atom hingga peredaran tata surya terhadap galaksi dan juga segala kemungkinan pergerakan diatasnya. Semua bergerak menurut ketetapannya untuk membentuk keseimbangan yang harmonis dalam semesta.
 Setiap pergerakan dan kejadian itu sendiri adalah bentuk dari kehendak (Qudrah dan Iradah) Illahi yang mewujud secara alamiah yang kita kenal dengan hukum alam/Sunnatullah, sekalipun pergerakan ataupun dinamisasi itu adalah hasil rekayasa akal pikiran manusia namun ia tetap tunduk pada kaidah kaidah hukum alam dan Sunnatullah itu sendiri.
Bicara tentang dinamisasi adalah bicara tentang pergerakan, perpindahan, apa yang perlu dimasukkan dan apa pula yang perlu dilepaskan yang kesemuanya adalah untuk selalu menjaga titik keseimbangannya.



Suatu kejadian, pergerakan dan perpindahan adalah hal yang melekat pada diri manusia yang kita mempersepsikannya menjadi dua kelompok, yaitu positif dan negatif. Kita sering mempersepsikan tertusuk duri dijalan adalah musibah/luka (negatif) dan mendapatkan uang dijalan adalah rejeki (positif), kehilangan materi/ jabatan adalah kemalangan (negatif) dan naik pangkat/gaji adalah rahmat (positif) dan banyal lagi contoh contoh lainnya.
Terlepas dari apapun persepsi yang kita lekatkan pada setiap kejadian, semuanya itu adalah hal terbaik, respon terbaik yang diberikan semesta dalam kehidupan kita. menjalani kehidupan dalam penjara bukanlah kiamat bahkan merupakan rangkaian jalan terbaik dalam kehidupan Mandela untuk menjadi tokoh perdamaian dunia, beberapa kali kekalahan dalam pemilihan Presiden Amerika adalah bagian dari rangkaian jalan terbaik bagi Abraham Lincoln untuk menjadi salah satu Presiden terbesar sepanjang sejarah Amerika. Kalaupun sekarang masing masing kita berada dalam situasi dan kondisi yang berbeda, apapun itu adalah yang terbaik bagi kita semua .

Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan namun apapun itu sudah pasti untuk kebaikan. Kerja tubuh kita misalnya bisa menjadi gambaran dari kerja semesta, untuk tetap hidup dan bergerak harus ada kebaikan/ energi hidup (O2) yang masuk dikarenakan karena ada racun ( CO2) yang harus dikeluarkan. Setiap yang datang lebih baik dari yang pergi.
Hukum ini tidak hanya berlaku secara personal namun juga berlaku secara komunal/ kolektif baik dalam ruang lingkup yang kecil seperti kelurahan, kota hingga ke ruang lingkup lebih besar seperti negara. Bukan hanya pada hal hal yang positif yang datang dalam kehidupan kita, pada hal hal negatif seperti banjir yang melanda pemukiman adalah respon terbaik dari alam, memberikan pesan pada kita bahwa ada ketidakseimbangan yang terjadi dan juga untuk meningkatkan kesadaran kita akan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem, terpilihnya Trump dan chaos yang terjadi di Amerika juga atas ijin dan kehendak Tuhan, respon terbaik dari semesta untuk menyadarkan kekuatan dan kelemahan dari sistem demokrasi dan liberalisme yang mereka anut, Lemahnya pemimpin dan kepemimpinan nasional juga atas ijin dan kehendak Tuhan sebagai bagian dari proses peningkatan dari betapa lemahnya kesadaran kolektif berpolitik kita. Apapun yang terjadi itulah yang terbaik bagi kita.
Apapun persepsi yang kita lekatkan, baik dan buruk itu harus terjadi dan dialami untuk evolusi pemikiran dan jiwa, baik secara personal maupun komunal untuk mencapai titik ideal keseimbangannya masing masing. Titik keseimbangan yang harmonis, selaras dan serasi itu sendiri merupakan tujuan dari kehidupan sosial dan bahkan tujuan kehidupan spiritual seperti yang tergambarkan dalam konsep surga dan neraka, manusia harus mati berulang ulang kali dibakar di neraka untuk mengikis dosa dan mencapai titik ideal fitrah kemanusiaannya yang hanief menuju surga.
     Selalu berpikir positif atas segala kejadian karena segala sesuatu adalah atas ijin dan kehendak Nya. Hindari kebencian atas nama apapun karena setiap elemen, mahluk dan kejadian adalah guru kehidupan untuk evolusi keruhanian kita.
Wallahu"alam.


Surga, Sistem atau Tujuan Kehidupan?

Masjid Nabawi Madinah 2012 Terlalu sering kita mendengar ajakan melakukan amalan amalan menuju surga ataupun meninggalkan perbuatan ...