Friday, July 28, 2017

Pulang




Durdle Door, England 2017
Pulang, mungkin adalah kata yang paling indah di dunia. pulang sejatinya bermakna istirahat, ketenangan, kedamaian dan kebahagiaan. Apapun dan dimanapun kita lekatkan untuk kata pulang, selalu itu merujuk pada sesuatu yang menenangkan dan membahagiakan. pulang selalu menjadi tujuan akhir dari segala aktivitas dan kegiatan anak  manusia.

Seorang yang gemar belajar di sekolah ujung ujungnya pasti akan minta pulang, seorang workaholick pasti membutuhkan kata pulang, seorang perantau juga selalu memimpikan aroma keindahan pulang, bahkan seorang petualang pun selalu mencari tempat yang ideal untuk pulang bagi mind nya..

lantas bagaimana dengan jiwa kita ketika detak jantung sudah berhenti, ketika otak sudah tak bekerja, ketika jasad tak bernyawa lagi?
Jasad boleh mati, aliran darah dan detak jantung boleh berhenti namun tidak jiwa, dia akan selalu hidup, dia hanya melompat dan melompat pindah dari satu dunia ke dunia lainya. Mulai dari alam ruh yang kemudian masuk ke rahim sang ibu, kemudian lahirlah anak manusia dan melompat ke alam dunia, kemudian anak manusia mati pindahlah dia ke alam kubur hingga akhirnya nanti melompat lagi kealam keabadian Tuhan.

Petualangan jiwa ini juga berakhir pada kata pulang, dia juga merindukan sumber dirinya sendiri, sang Khalik yang telah menjadikan dirinya. Lantas apakah kata pulang bagi jiwa ini berarti juga kebahagiaan, kedamaian dan keindahan? sejatinya iya, pulang selalu tentang kebahagiaan. karena sumber segala sesuatu adalah cuma satu, Tuhan. Dan hanya keindahan, kedamaian dan kebahagiaan yang ada disisiNya.

Lantas ketika jasad mati dan dikatakan sudah berpulang kepadaNya, kenapa pula masih ada neraka yang menanti kalau memang hanya kebahagiaan dan kedamaian yang ada disisiNya?
Iya betul, masih ada neraka setelah kematian jasad. namun apakah neraka adalah tujuan akhir? sepertinya tidak, karena keberadaan neraka adalah untuk membersihkan dan menyiapkan jiwa kita untuk pulang ke hadiratNya, ke kedamaian dan kebahagiaan abadi yang kita menyebutnya dengan surga. ketika surga adalah short way menuju pulang maka neraka adalah long way sebelum akhirnya pulang.

Ok, ini masuk akal namun masih mensisakan satu pertanyaan lagi. kalau memang neraka adalah long way menuju pulang ke keabadian yang penuh kebahagiaan dan keindahan kenapa pula ada yang abadi di neraka? dengan kata lain itulah tujuan akhir dari perjalanan jiwanya.

Ini adalah pertanyaan yang teramat rumit, sama misterinya dengan alam ini dimana kita telah membuat semua materi dalam rumus senyawa kimia yang akhirnya mempertemukan arang dan intan dengan rumus kimia yang sama, sama rumitnya dengan menemukan satu lagi nama Tuhan dari 99 nama yang kita kenal, sama rumitnya dengan ketika kita mengitari bumi dari satu titik disaat yang sama kita melakukan gerakan yang menjauhi titik tersebut namun disisi lainnya kita malah makin mendekati titik asal kita mulai bergerak.

Namun itulah kehidupan yang bisa diakses akal, selalu nada misteri yang tak terjawab. 
lantas apakah tidak ada jawaban atas pertanyaan ini? tentu ada namun tidak di alam pikiran kita, semua jawaban ada di alam pemikiran keabadian Tuhan. Kita cuma bisa menganalisis kemungkinan kemungkinan yang bisa saja mendekati kebenaran atau bisa saja total salah sama sekali. 

Penjelasan yang bisa kita gunakan untuk ini adalah, adanya hijab padat dan masif diantara alam keTuhanan tempat kita pulang dengan jiwa jiwa penghuni abadi neraka ini. Tuhan adalah Cahaya diatas cahaya, cahaya Tuhan ini tidak menyinari jiwa jiwa ini karena diselubungi oleh kabut pekat akal pikiran yang dikendalikan nafsu/ego. Hanya cahaya saja yang eksis dalam kehidupan sementara kegelapan tidaklah eksis, kegelapan hanyalah bentuk dari ketiadaan cahaya. Cahaya keTuhanan (ghaib) terhalangi oleh hijab akal dan ego (materi) sehingga tidak menyinari hati dan jiwa mereka. Hal inilah yang menyebabkan jiwa jiwa ini abadi dalam kesengsaraan neraka dan tidak akan pernah bisa pulang kerumah kebahagiaan dan kedamaian Tuhan.

Jiwa jiwa dari kegelapan ini adalah jiwa yang sebetulnya bersih dan suci namun terjebak dalam dunia materi (mind dan ego) sehingga tidak mengenali spirit sumber sejati dirinya dan tidak akan pernah tahu akan kata pulang ke kedamaian abadi Tuhan.

Dan semoga kita semua nanti tergolong dari jiwa jiwa yang tahu jalan pulang, kerumah cahaya, rumah kebahagaian dan kedamaian abadi Tuhan. 

Wallahualam bissawab



No comments:

Post a Comment

Surga, Sistem atau Tujuan Kehidupan?

Masjid Nabawi Madinah 2012 Terlalu sering kita mendengar ajakan melakukan amalan amalan menuju surga ataupun meninggalkan perbuatan ...